Akhirnya berhenti juga…..

Sebulan dua yang lalu tiba tiba saja si Inem menghilang sore sore..

Sudah menjadi peraturan dirumah daku, asisten rumah tangga jika ingin keluar kudu melampirkan surat permohonan ijin keluar rumah lebih dahulu setahun sebelumnya..he.he.he..

Sungguh mengherankan…

Biasanya si mbak kalo mau keluar rumah selalu kasih tau mau kemana sehingga jikalau doi digondol mas iseng yang lewats,
daku bisa mempertanggungjawabkannya kepada orangtuanya
.he.he.he.

Hapenya dihubungipun tak menjawab…

Beberapa jam kemudian doi kembali, tentu saja daku sewot…

Beberapa hari setelahnya, daku bertanya, kemanakah gerangan doi kemaren itu ?

"Pergi melabrak pacarku yang ternyata punya simpenan baru !!" Inem.

What ??!!



"Gimana dikau tau si doi punya selingkuhan Nem ??" daku.

"Anu pak, pas aku telpon beberapa kali ada perempuan angkat telponnya dan ngaku pacarnya, jadi sekalian aja aku ke kontrakannya untuk menangkap basah.."


Begimana kejadian selanjutnya, daku tak ingin mengetahui detailnya, apakah si Inem diselingkuhi atau menyelingkuhi sebenarnya..he.he.he.

Si Inem kerja di rumah daku sudah 2 tahun..

Her first impression di hari pertama kerja sangat luar biasa.

Doi menjatuhkan panci rice cooker saat menyajikannya ke meja makan, first in my home’s history.

Belakangan daku menemukan, walau bahwa cara doi memegang barang membuat doi bisa menjatuhkan barang apapun juga, dan nampaknya it’s on her gen.

Dengan kata lain, doi emang terlahir punya bawaan merusak barang…he.he.he.

Doi juga tak pernah lepas dari hapenya, siang dan malam tak mempan ditegur mbak senior.

Suatu malam jam 12, doi asik menelpon disaat ke 2 mbak lain berusaha untuk tidur.
Daku tanya doi masih betah kerja di rumah nggak ? kalo nggak mau ikut aturan jam 10 malam hape mesti off, lebih baik cari kerja ditempat lain aja.

Tak lama doi bekerja, Hani Switi untuk pertama kalinya dalam sejarah keratuannnya memberikan SIP alias Surat Ijin Pacaran di Luar buat doi, mirip Surat Ijian nonton tenis di Bali kepunyaan Gayus Tambunan..he.he.he..

Saat daku tanyakan alasannya, ternyata pacarnya, yang dilabraknya diatas, datang bertandang dirumah.

Well, daku paling nggak suka menerima seorang lelaki tak jelas datang kedalam rumah daku, dan Hani Switi takut akan kejadian seperti
INI

Dalam sebulan, sekali dua si Inul minta ijin untuk keluar berpacaran, dan daku membekali doi dengan selusin nasihat pengaman bahwa perempuan harus bisa menjaga diri.

Setelah kejadian labrakan itu, doi nyaris tak pernah minta ijin off lagi, sampai 2 minggu lalu doi minta ijin off in the weekday, katanya urgent, so daku ijinkan.



Dan seminggu lalu doi minta ijin ke Hani Switi untuk pulang kerumahnya 3-4 hari, katanya ada urusan penting, Emergency.

"Ada apa rupanya ??" daku

"Nggak tau Pa, doi nggak mau bilang tapi diliat dari raut mukanya, kayakanya penting banget, daku tak tanya lagi" Hani Switi.

Belakangan Hani Switi diberitahu sama mbak senior dirumah daku bahwa si Inem balek kampung begini ceritanya….

Setelah putus dari pacar labrakan, pas pulang kampung lebaran yang lalu, si Inem bertemu dengan pacar lamanya lagi dan cinta kembali bersemi lagi diantara mereka.

Dan konon kabar, keluarga sang pacar ingin lelaki pujaannya menikah dengan seorang janda kembang yang diyakini bisa menjadi istri yang baik.

Tetapi sang lelaki tak setuju, apalagi si Inem, keruan saja doi jadi gaduh gelisah dan mereka berjanji akan menghadap mahkamah keluarga dan jika perlu menyogok calon mertua supaya hubungan mereka bisa di amini.

Nah, janji 4 hari, pada hari ke 4 si Inul mendadak kirim SMS ke mbak yunior di rumah, katanya doi belum bisa balik ke jakarta segera, kerna menunggu sodara sepupunya akan menikah.

Demi mendengar ini, panaslah kuping daku…

Hani Switi kirim SMS nggak dibales, telpon tak diangkat..

Maka daku sebagai kepala keluarga menelpon, dan biasanya daku telpon hasilnya seperti ini..

"Nem, kapan kembali ?"

"Masih lama pak "

"Lho, bukannya janji sama ibu cuman 3-4 hari aja ?"

"Iya pak, tapi ini sodara mau menikah ?"

"Kapan ?"

"Minggu" artinya sekitar seminggu lagi.

"Kelamaan Nem, kamu kerja jangan seenaknya aja Nem, dirumah kan sibuk "

"Hm, kalo gitu ai balik lagi deh Pak"

????





"Ya sudah" end of discussion.

Adat paling jelek daku, tak bisa digertak pembantu, anytime mau berhenti kerja, Sileh.

Begitulah, kini sedang menunggu mbak baru datang dari kampung, hari Minggu baru sampe.

Lho,bukankah sama aja waktunya jika nunguin Inem ?

Well, that’s not the way the system works.

Jika doi minta diperlakukan dengan spesial, wah entah begimana daku mau mendidik mbak yunior yang baru ?

Inem mewakili sebagian golongan PRT dalam negeri masa kini, semaunya.

Entah doi beneran pulang berkenaan dengan masalah yang doi sebut atau sekedar pengen hadir di acara perkawinan sepupunya ?

Nampaknya doi nggak cocok jadi pembantu rumah tangga, dan lebih cocok jadi ibu rumah tangga.

Walau baru 19 tahun, nampaknya doi udah kebelet kawin bangets.

91 responses to “Akhirnya berhenti juga…..

  1. hennymamaping said: kasih makan tim ayam… biar sehat seger buger mbah…:)

    Ha.ha..ha..mana mau orang jawa makan tim ayam, doi mau masak apa aja nggak dibatesin, suka suka, udah pernah daku bawa berobat ke rs tapi ini suka kambuh kambuhan, kudu minum obat selang beberapa waktu, nampaknya nggak bakalan bertahan lama lagi deh kerjanya :((

  2. fadhilaharif said: hampir 100% kayak gini kali ya mbah

    Hua..ha.ha..kalo daku ngomong gitu dibilang nuduh sembarangan, tapi paling nggak ada sekitar 10 % dari populasi masih oke banget kok Pet :)), 10 % lagi yang oke, sisanya parah..ha.ha.ha.

  3. backyardplus544 said: Kalau yang nabrak kuli bangunan memang dampaknya parah karena mereka ahli gwa kang (tanaga kasar) doang. Kalau tuannya konon kabarnya ahli lwe kang (tenaga dalam) bisa tanpa bekas tetapi sang korban hilang tenaga tak bisa lari dan akan nurut, he..he..

    Hua..ha.ha…itu kalo sudah menguasai elmu chai hwa chat…ha.ha.ha..

  4. hennymamaping said: lha, namanya jodoh piye mbah??? >
    <!–

    Jodoh ? besok besok ketemu sama tukang atau kenek bangunan sebelah, ganti lagi gacoannya, daku bilang sih obralan..ha.ha.ha.nggak pake pendekatan yang berarti lagi, langsung sosor sosoran Hen :)), nakutin.

  5. eddyjp said: nggak pake pendekatan yang berarti lagi, langsung sosor sosoran Hen :)), nakutin.

    Masa muda itu singkat, maka dari itu dimanfaatkan sebelum lewat.

    Bagi mereka, semua di luar jangkauan kemampuan, keberuntungan, dan kesempatan. Maka dari itu yang ketemu di bus, di depan rumah, di layar tancep dan di pesta dang dut disamber, sembari melirik ke tuannya…

  6. bundaicha said: Inem oh Inem..pembantuku juga pulang karena kebelet kawin hi..hi…

    T____T keki banget urusan pembokat. katanya tingkat pengangguran di Indonesia tinggi…tapi urusan pembokat asli bisa bikin kita pendek umur, gara2 harus tahan2 napas ama kelakuan mereka yang ajaib. udahlah mana gaji pengen setinggi2nya, minta gaji UMR, tapi gak bisa dituntut buat kerja prof. siklus cari kerja mereka, disesuaikan ama siklus kebutuhan mereka. kalo lagi gak punya kebutuhan, minta keluar kerja seenaknya….giliran uang habis mohon2 minta dicariin kerja….grrrrrhhh

  7. mamajos said: T____T keki banget urusan pembokat. katanya tingkat pengangguran di Indonesia tinggi…tapi urusan pembokat asli bisa bikin kita pendek umur, gara2 harus tahan2 napas ama kelakuan mereka yang ajaib.

    Hua..ha.ha..konon di tanah sunda lebih susah cari pembokat ya Hana, katanya mereka lebih demen jadi SPG daripada menjadi PRT…ha.ha.ha.

  8. backyardplus544 said: Masa muda itu singkat, maka dari itu dimanfaatkan sebelum lewat.

    Ha..ha.ha.mungkin dikau bener adanya, karena masa muda para perawan desa lebih pendek daripada yang dikota, umur 19 udah perawan tua, kalo di kota, masa muda sang perawan baru dimulai.

  9. backyardplus544 said: Masa muda itu singkat, maka dari itu dimanfaatkan sebelum lewat.

    Oleh krn itu, di banyak kasus penganiayaan para TKW di Timteng, krn para majikan sudah mengeluarkan uang yg tdk sedikit, tp sang pembantu tidak dibekali sama skill yg cukup, atau mereka kerjanya lamban….banget. Walaupun aku pribadi tdk suka dengan penganiyaan yg mereka lakukan, tp seringkali para pembantu-pembantu itu bener-bener bikin org senewen.

    Pas di Abu Dhabi, 2x minggat. Yang pertama pembantu pinjeman dari kedutaan. Yang ke-2, bawa dari Indonesia, ngeluar’in duit 15 juta, minggat begitu saja, siapa ngga kheki? Pernah juga bawa dari Ind, baru 3 bulan kerja, si Yves yg baru umur 12 bln saat itu, udah 3 kali jatuh dari bangku, aku pulang’in, rugi lagi 15 juta. Coba kalau org Arab, yg memang terbiasa dng perbudakan, nggak bakal dipulang’in sebelum disiksa, krn diriku org Ind aja, masih punya perasaan, walaupun sebenarnya misuh-misuh….!!

  10. nonragil said: Oleh krn itu, di banyak kasus penganiayaan para TKW di Timteng, krn para majikan sudah mengeluarkan uang yg tdk sedikit, tp sang pembantu tidak dibekali sama skill yg cukup, atau mereka kerjanya lamban….banget. Walaupun aku pribadi tdk suka dengan penganiyaan yg mereka lakukan, tp seringkali para pembantu-pembantu itu bener-bener bikin org senewen.

    Setuju….

  11. nonragil said: Pas di Abu Dhabi, 2x minggat. Yang pertama pembantu pinjeman dari kedutaan. Yang ke-2, bawa dari Indonesia, ngeluar’in duit 15 juta, minggat begitu saja, siapa ngga kheki? Pernah juga bawa dari Ind, baru 3 bulan kerja, si Yves yg baru umur 12 bln saat itu, udah 3 kali jatuh dari bangku, aku pulang’in, rugi lagi 15 juta. Coba kalau org Arab, yg memang terbiasa dng perbudakan, nggak bakal dipulang’in sebelum disiksa, krn diriku org Ind aja, masih punya perasaan, walaupun sebenarnya misuh-misuh….!!

    Lagi lagi setuju…
    Daku kadang heran yah Helene, ini sebenarnya kurang didik atau salah didik atau emang kebudayaannya seperti itu yah ?????
    Lha seragam semua kelakuannya. *garuk garuk kepala*

  12. eddyjp said: Lagi lagi setuju…Daku kadang heran yah Helene, ini sebenarnya kurang didik atau salah didik atau emang kebudayaannya seperti itu yah ?????Lha seragam semua kelakuannya. *garuk garuk kepala*

    Kebudayaan orang Arab yg suka menyiksa begitu maksudnya, pak?

  13. eddyjp said: Bukan kebudayaan orang kampung dari pulau jawa :))

    Karena mereka juga sebenarnya korban dari perusahaan yg ngambil duit mereka, pelajaran yg dikasih juga asal-asalan, selain mereka sendiri bukan pekerja keras. Dia pikir kerja di LN kaya’ jalan-jalan begitu. Mental mereka juga belum siap untuk kerja di luar, kalau dibaik’in ngelunjak, nggak dibaik’in kaya’nya majikannya yg nggak punya ati. Mana bahasa Arab mereka yg pas-pasan…..,pak.

  14. nonragil said: Karena mereka juga sebenarnya korban dari perusahaan yg ngambil duit mereka, pelajaran yg dikasih juga asal-asalan, selain mereka sendiri bukan pekerja keras. Dia pikir kerja di LN kaya’ jalan-jalan begitu.

    Dilemma ya Helene, semua pihak yang terlibat memberangkatkan TKI nggak terlatih bertanggung jawab dengan keadaan ini.

  15. nonragil said: Karena mereka juga sebenarnya korban dari perusahaan yg ngambil duit mereka, pelajaran yg dikasih juga asal-asalan, selain mereka sendiri bukan pekerja keras. Dia pikir kerja di LN kaya’ jalan-jalan begitu.

    jadi kepikiran…..
    kalo seperti aku, tamatan S1 kerja jd TKW/TKI, bayarannya berapa ya?
    bhs Inggris bisa, masak bisa, bersih2 oke….manner oke 😀
    hehehehe

    ngalamin juga niy gonta ganti pembantu….
    lama2 sukanya yg masih kecil, 13-14 tahun, tp berdua
    di didik dr kecil, pas gedenya kan udah pinter, tata krama juga mantap
    walo melanggar UU Tenaga Kerja 😀

  16. mimihnyasyifa said: jadi kepikiran…..kalo seperti aku, tamatan S1 kerja jd TKW/TKI, bayarannya berapa ya?bhs Inggris bisa, masak bisa, bersih2 oke….manner oke :Dhehehehe

    kemungkinannya bisa bagus harganya tp bisa juga cuman sama aja seperti yang lainnya jika dikau dikirim ke arab atau timur tengah yang berbahasa sejenis, secara dikau tak berbahasa mereka dan mereka tak mengerti bahasa linggis…ha.ha.ha..masakan juga beda kan, dannnn soal manner, kalo boss gatel mungkin doi sebel dapat dikau yang penuh sopan santun..ha.ha.ha.doi lebih hepi dapat yang kurang manner alias genits..ha.ha.ha..

  17. mimihnyasyifa said: ngalamin juga niy gonta ganti pembantu….lama2 sukanya yg masih kecil, 13-14 tahun, tp berduadi didik dr kecil, pas gedenya kan udah pinter, tata krama juga mantapwalo melanggar UU Tenaga Kerja 😀

    Bener juga, tapi kadang anak seumur itu belon niat bener bekerjanya, mereka hanya ingin menikmati jadi TKW di kota besar, supaya nggak kalah omongan dengan prens yang membual karena sudah pernah kerja di kota :))

  18. mimihnyasyifa said: ngalamin juga niy gonta ganti pembantu….lama2 sukanya yg masih kecil, 13-14 tahun, tp berduadi didik dr kecil, pas gedenya kan udah pinter, tata krama juga mantapwalo melanggar UU Tenaga Kerja 😀

    hahaha masi mending ke gini..kasus aku malah brenti tanpa pamit setelah lebaran..dan sialnya lagi..bbrp hari kemudian..banyak yg nagih bayaran ..olala..ternyata si mpok itu doyan kredit barang..dan semua atas nama + alamat eikeh…waaaaatt ?? apa kamu kacang ?? ( R U Nuts ?? )

  19. cikuu said: waaaaatt ?? apa kamu kacang ?? ( R U Nuts ?? )

    Wakakakakakak ini terjemahan terbaik yang pernah daku baca Uci..ha.ha.ha..nah ini bisa jadi ide dongeng yang menarik tuh, ayo, daku tunggu postingannya :))

  20. cikuu said: waaaaatt ?? apa kamu kacang ?? ( R U Nuts ?? )

    dapat majikan bagus mah, untung2an kalo gitu ya….hehehe
    masa g bisa bahasa Inggris ya? kudu ngarab juga? yah….jd TKW ato TKI ke hongkong dah…hehehe

  21. mimihnyasyifa said: masa g bisa bahasa Inggris ya? kudu ngarab juga? yah….jd TKW ato TKI ke hongkong dah…hehehe

    Lho itu kan yang selalu diekspos di media massa, bahwa ada kendala bahasa arab.
    Nah kalo kerja di HK jarang ada kekerasan, mungkin orang cina disana tidak merasa superior secara agama, dan orang cina cenderung ingin menghindarkan diri dari masalah seperti ini, haiya hanya biking owe lugilah…ha.ha.ha.

  22. mimihnyasyifa said: hmmm….gitu ya….ah, bikin repot dah soal bahasa ini…aku pikir bahasa inggris org arab pada bisa ….

    Orang India yang jago bahasa Linggis, bekas jajahan Inggris, kalo arab kan nggak. kerja di HK tak bisa bahasa mandarin juga termasuk paling jarang ada kekerasan.

  23. eddyjp said: Nah kalo kerja di HK jarang ada kekerasan, mungkin orang cina disana tidak merasa superior secara agama, dan orang cina cenderung ingin menghindarkan diri dari masalah seperti ini

    Secara umum jarang ada masalah karena hukumnya mengenai tenaga kerja di sana jelas dan tegas.

    PRT di Hong Kong banyak yang punya MP lho, punya lap top, ngikut wifi bossnya, tiap week end libur seharian penuh ngumpul semua di sebuah park. Yang gawat desas desusnya banyak yang hub sejenis!

  24. backyardplus544 said: PRT di Hong Kong banyak yang punya MP lho, punya lap top, ngikut wifi bossnya, tiap week end libur seharian penuh ngumpul semua di sebuah park. Yang gawat desas desusnya banyak yang hub sejenis!

    Ha..ha.ha..data intelejen tekawe dikau sangat hebats Ton, memang bener ya, kalo di arab tuh, citizennya dibela abis, yang dikorbankan adalah orang asing dalam hal ini TKI.

  25. backyardplus544 said: PRT di Hong Kong banyak yang punya MP lho, punya lap top, ngikut wifi bossnya, tiap week end libur seharian penuh ngumpul semua di sebuah park. Yang gawat desas desusnya banyak yang hub sejenis!

    di Indo masalah PRT bukan saja ditangani oleh sang nyonya , tapi sang tuan juga musti turun tangan dalam urusan PRT. Karena kalo pembantu pulang ato berhenti, sang tuan juga yg repot ya gak.

  26. angklung1 said: di Indo masalah PRT bukan saja ditangani oleh sang nyonya , tapi sang tuan juga musti turun tangan dalam urusan PRT. Karena kalo pembantu pulang ato berhenti, sang tuan juga yg repot ya gak.

    Ini tergantung polanya Winda, kalo masih tradisional bangets, sang emak ogah suaminya ikut turun tangan apapun yang terjadi, biar sambil ngomel doi akan kerjakan sampai doi drop dead, ini masalah harga diri…
    Kalo generasi jaman sekarang, kalo suaminya yang ambil alih, katanya itu yang namanya sayang isteri, atau mau dibilang bini memble bangets jaman ini..ha.ha.ha..

  27. angklung1 said: di Indo masalah PRT bukan saja ditangani oleh sang nyonya , tapi sang tuan juga musti turun tangan dalam urusan PRT. Karena kalo pembantu pulang ato berhenti, sang tuan juga yg repot ya gak.

    Memble itu apa Ed, disini laki2 sedapat mungkin bisa bantu isteri didapur. Mantu saya dan anak2 lelaki bisa cuci piring dan pakaian sendiri, vacuum cleaning, bantu yang apa bisa dibantu.

  28. ellytjan said: Memble itu apa Ed, disini laki2 sedapat mungkin bisa bantu isteri didapur. Mantu saya dan anak2 lelaki bisa cuci piring dan pakaian sendiri, vacuum cleaning, bantu yang apa bisa dibantu.

    Memble itu artinya tak berdaya, loy, payah..ha.ha.ha…bahasa di Indo emang tambah rusak, begitulah Tan, disini daku sudah terbiasa ongkang ongkang kaki karena terbiasa dibantuin :))
    Sampe sekarang belon dapat gantinya si Inem…

  29. eddyjp said: disini daku sudah terbiasa ongkang ongkang kaki karena terbiasa dibantuin :))Sampe sekarang belon dapat gantinya si Inem

    Kalau disini tidak kuat bayar pembantu, gajian minta disamakan dengan minimum wages. Bisa memperkerjakan panggil orang bayaranya jam2an, sejam $10. Kalau di Indo kebanyakan lelaki masih minta dilayani. Kemenakan Oom baru datang tidak bisa cuci piring sekarang bisa cuci piring malahan lebih bersih dari saya.

Leave a reply to eddyjp Cancel reply